kubet – Hansi Flick Bawa Barcelona Juara LaLiga: Revolusi Sang Arsitek dari Jerman

0
Pelatih Barcelona asal Jerman Hansi Flick memberikan konferensi pers pada malam menjelang pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions antara Barcelona dan Borussia Dortmund di markas latihan Joan Gamper di Sant Joan Despi, dekat Barcelona, ??pada 8 April 2025.

Lihat Foto

Barcelona resmi menjuarai Liga Spanyol 2024-2025 usai menumbangkan Espanyol di Derbi Catalunya pada Kamis (15/5/2025) atau Jumat malam WIB.

Sosok pelatih asal Jerman, Hansi Flick, menjadi figur sentral yang layak mendapat sorotan utama keberhasilan Barcelona.

Di musim debutnya sebagai pelatih kepala Blaugrana, Flick tak hanya mempersembahkan gelar liga, tetapi juga menyapu bersih seluruh trofi domestik, termasuk Piala Super Spanyol dan Copa del Rey.

Musim ini juga ditandai dengan dominasi total atas Real Madrid. Barcelona menyapu bersih empat pertemuan dengan rival abadinya tersebut, termasuk dua kemenangan di partai final Piala Super Spanyol dan Copa del Rey.

Total, Raphinha dkk mencetak 16 gol ke gawang Madrid hanya dalam empat laga.

Revolusi Diam-Diam yang Menggebrak

Ketika Flick ditunjuk menggantikan Xavi pada musim panas tahun lalu, banyak pihak meragukan keputusan Presiden Joan Laporta.

Namun, eks pelatih timnas Jerman itu mengubah wajah Barcelona secara total—baik dalam gaya bermain, mentalitas, maupun atmosfer internal tim.

Media terkemuka The Athletic menulis bagaimana Flick membangun tim yang berani, lapar kemenangan, dan penuh energi.

Tidak selalu rasional, kadang nyaris nekat, namun selalu menyenangkan untuk ditonton. Tim ini bukan sekadar tentang individualitas, melainkan tentang kebersamaan.

Inilah “Barça-nya Flick”—tim yang solid, disiplin, dan penuh semangat muda, lanjut artikel dari Diario Sport.

Bagi Flick, disiplin waktu adalah hal mutlak bagi skuad Blaugrana ini.

“Datang tepat waktu adalah aturan. Ini soal menghormati rekan setim. Jika kamu terlambat, semua harus menunggumu, dan itu tidak menghormati mereka,” ujar Flick di tengah musim, menegaskan filosofi kedisiplinannya.

Flick bahkan tak ragu mencoret nama-nama seperti Jules Kounde dan Inaki Pena dari starting XI karena terlambat hadir latihan—sikap tegas yang menjadi pilar fondasi timnya.

Sentuhan La Masia dan Ketegasan yang Lembut

Salah satu keunggulan Flick, seperti dikutip lagi dari Diario As, adalah kemampuannya menyatukan generasi.

Ia melakukan kajian mendalam terhadap pemain-pemain muda dari akademi La Masia dan melibatkan mereka sejak pramusim. Beberapa wajah muda, seperti Lamine Yamal, Fermin Lopez, dan Pau Víctor, menjadi pemain kunci dalam rotasi tim sepanjang musim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *