kubet – Osasuna Terkesan dengan Dua Talenta Muda Indonesia

Osasuna punya metode bernama “Metodo Tajonar” untuk mengembangkan pemain muda. Pemain muda Persib dan PSM merasakan langsung gemblengan ala Osasuna.
Metodo Tajonar ala Osasuna mengusung filosofi yang berpusat pada keunggulan teknis, kecerdasan taktis, dan ketahanan fisik.
Lemari trofi Osasuna memang tak penuh sesak seperti milik Barcelona atau Real Madrid. Namun, soal pembinaan pemain muda, klub kebanggaan masyarakat Pamplona ini boleh diadu.
Tajonar, akademi Osasuna tak pernah lelah memproduksi pemain-pemain profesional yang punya kualitas mengarungi level tertinggi sepak bola Spanyol atau Eropa.
Javi Martinez, Cesar Azpilicueta, Raul Garcia, dan bintang Arsenal saat ini, Mikel Merino, merupakan alumni Tajonar.
Di skuad Osasuna pada musim 2024-2025, terhitung ada delapan personel jebolan Tajonar.
Osasuna tak mau pelit ilmu. Kubu beralias Los Rojillos (Si Merah) mengaku siap berbagi pengetahuan dalam menempa talenta muda.

Talenta Indonesia pernah merasakan langsung “Metodo Tajonar” ala Osasuna.
Waliyuddin Shofa (Persib Bandung) yang berposisi bek tengah dan sayap kanan Rohmat Nuridaya (PSM Makassar) ditempa Osasuna selama dua pekan.
“Pengalaman dengan para pemain Indonesia yang datang ke sini sangat bagus,” tutur Direktur Tajonar, Angel Alcalde, Direktur Tajonar, kepada KOMPAS.com, Jumat (2/5/2025) di Stadion El Sadar.
LaLiga mengajak KOMPAS.com bertandang ke Stadion El Sadar milik Osasuna dan menelisik pembinaan usia muda di sana.
Angel Alcalde mengaku mendapatkan impresi positif dari dua talenta muda Indonesia yang menjalani latihan di Osasuna.
“Mereka menjadi contoh dalam hal sikap dan perilaku. Jujur saja, kami tidak pernah mengalami masalah.
“Level mereka layak diberi selamat dan pengalaman itu layak diceritakan kembali,” ucapnya menjelaskan.