Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the covernews domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.240/wp-includes/functions.php on line 6121
kubet – Xabi Alonso dan Potensi Skema Tiga Bek di Real Madrid, Kewibawaan seperti Zidane – Kubet Indonesia – Platform Taruhan Online Terbaik 2025

kubet – Xabi Alonso dan Potensi Skema Tiga Bek di Real Madrid, Kewibawaan seperti Zidane

0
Xabi Alonso memberikan selamat kepada pemainnya, Martin Terrier, dalam laga pekan pertama Bundesliga 2024-2025 antara Borussia Moenchengladbach vs Bayer Leverkusen, di Borussia Park, 23 Agustus 2024. Terkini, Alonso membawa Leverkusen menang atas Carl Zeiss jena pada putaran pertama DFB Pokal 2024-2025. (Photo by INA FASSBENDER / AFP)

Lihat Foto

Xabi Alonso disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk mengisi kursi pelatih Real Madrid musim depan. Ia punya dikatakan punya kewibawaan seperti Zidane.

Kata perpisahan sudah diucapkan Xabi Alonso kepada klub yang dilatihnya saat ini, Bayer Leverkusen. Ia sudah pasti akan meninggalkan tim beralias Die Werkself pada akhir musim 2024-2025.

Pembicaraan tentang potensi Xabi Alonso menggantikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid pun kian santer.

Para analis juga mulai membahas gaya bermain dan pendekatan taktis mantan gelandang timnas Spanyol itu andai nantinya benar diangkat sebagai arsitek Real Madrid.

Satu kemungkinan yang ada adalah Alonso menerapkan skema tiga bek yang selama ini ia pakai di Bayer Leverkusen.

David Vidal, pengamat Bundesliga untuk DAZN Spanyol, menyebut Alonso sebagai pelatih yang memiliki pendekatan berbeda dibandingkan para pendahulunya di Real Madrid seperti Zinedine Zidane dan Carlo Ancelotti.

“Xabi adalah tipe pelatih yang bisa mengubah pertandingan dari papan strategi. Kamu melihat tim dengan ide-ide modern, terstruktur, dan mudah dikenali,” ujar Vidal dilansir dari Marca.

Meskipun Alonso kerap menggunakan formasi tiga bek, Vidal merasa pendekatan tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai sepak bola bertahan.

Pemahaman yang selama ini ada di Spanyol adalah sistem tiga pemain bertahan kerap bertransformasi menjadi 5-3-2 ketika dua bek sayap turun dalam fase defensif.

“Bukan tipe 5-3-2 yang biasa kita asosiasikan di Spanyol dengan tim yang bertahan. Sering kali, ada tiga bek dan empat gelandang, dengan pemain seperti Jeremie Frimpong yang sama sekali bukan bertipe defensif.”

David Vidal menyoroti bahwa pemain belakang yang selama ini diandalkan Alonso di Leverkusen, punya kemampuan untuk naik membantu serangan.

“Piero Hincapie, Jonathan Tah, Edmond Tapsoba,  semuanya sering berada di wilayah lawan,” ujarnya.

Terkait peluang Alonso membawa sistem tersebut ke Santiago Bernabeu, Vidal meyakini hal itu memungkinkan, selama disertai dengan hasil positif.

“Tentu bisa berhasil, selama menang. Fan Madrid tidak akan terkejut melihat tiga bek jika tim bermain bagus. Selain itu, ada pemain seperti (Antonio) Ruediger atau bahkan (Dani) Carvajal yang bisa beradaptasi dengan baik,” ucapnya.

Vidal juga menyoroti faktor kepemimpinan Alonso sebagai salah satu elemen penting jika nantinya dirinya benar-benar ditunjuk sebagai pelatih Los Blancos.

Kharisma Alonso yang pernah meraih kejayaan sebagai pemain bersama Real Madrid dikatakan menjadi sebuah privilese.

Ia bisa seperti Zinedine Zidane yang disegani di ruang ganti karena punya rekam jejak gemilang sebagai pemain Los Blancos.

“Itu sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki. Zidane memilikinya. Dia mewakili klub, mengenal sejarahnya, dan itu memberinya ruang gerak. Tidak semua pelatih punya itu, dan di Madrid, itu sangat penting,” kata David Vidal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *